Kamis, 14 September 2017

Kisah Pengalaman ML Dengan Teman Cewek Kosan Putri

Kisah Pengalaman ML Dengan Teman Cewek Kosan Putri sebelumnya setelah ada cerita Ngentot Bidan Desa Cantik Dengan Obat Perangsang, saat ini ada Pengalaman ML Dengan Rekan Cewek Kosan Putri. selamat membaca serta nikmati hidangan spesial bacaan paling baru narasi seks bergambar yang hot serta ditanggung seru tingkatkan nafsu birahi sex ngentot.



Pengalaman ML Dengan Rekan Cewek Kosan Putri
Meskipun bulan ini penuh dengan kesibukanku, saya termasuk juga orang yang begitu sulit agar bisa mengontrol hasrat sex atas wanita. Pengalaman ini kualami sekian hari sebelumnya bulan-bulan sibukku waktu lalu ditempat kost. Ditempat kost kami berlima serta cuma ada hanya satu cewek di kost ini, namanya Putri.

Saya heran ibu kost terima anak wanita di kost ini. Oh, rupanya Putri bekerja di dekat kost sini. Putri cukup cantik serta terlihat telah masak dengan usianya yang relatif begitu muda, tingginya kurang lebih 160 cm. Yang membuatku bergelora yaitu badannya yang putih serta ke-2 buah dadanya yang cukup besar. Ahh, kapan saya dapat memperolehnya, fikirku. Nikmati badannya, menancapkan penisku ke vaginanya serta nikmati gelora kegadisannya.

Butuh pembaca kenali, umurku telah 35 th.. Belum juga menikah namun telah miliki pacar yang jauh diluar kota. Masalah hubungan sex, saya baru sempat 2 x mengerjakannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, rekan sekantorku serta dengan Esther. Dengan pacarku, saya belum juga sempat mengerjakannya.

Kami berlima di kost ini kamarnya terpisah dari tempat tinggal induk ibu kost, hingga saya bisa nikmati gerak-gerik Putri dari kamarku yang cuma berjarak tidaklah sampai 10 mtr.. Yang hilang ingatan serta mencapai puncak yaitu saya senantiasa lakukan ngocok minimum dua hari sekali. Saya paling sukai mengerjakannya ditempat terbuka. Terkadang sembari lari pagi, saya mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.

Sembari menyebut nama Putri, crot crot crot.., muncratlah spermaku, enak serta lega walaupun masih tetap miliki mimpi serta hasrat nikmati badan Putri. Saya juga sukai lakukan ngocok dirumah, diluar kamar di larut malam atau pagi-pagi sekali sebelumnya semua bangun. Saya keluar kamar serta dibawah jelas lampu neon atau jelas bulan, kutelanjangi diriku serta mengocok penisku, mengatakan-nyebut nama Putri jadi imajinasi senggamaku. Bahkan juga, saya sempat lakukan ngocok dimuka kamar Putri, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasa-rasanya sesudah lakukan itu.
Putri kuamati memanglah tampak seperti agak binal. Sukai pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, kelihatannya pacarnya. Bahkan juga sekian kali kulihat sukai pulang pagi-pagi, serta itu yaitu pengamatanku hingga peristiwa yang menimpaku sekian hari sebelumnya bulan itu.

Seperti umumnya, saya lakukan ngocok diluar kamarku. Hari telah larut nyaris jam satu awal hari. Saya melepas kaos serta celana pendek, lantas celana dalamku. Saya telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang serta tangan kanan mengocok penisku sembari kusebut nama Putri. Namun mendadak saya berhenti mengocok penisku, karna memanglah Putri tak tahu mendadak larut malam itu baru pulang.
Dia memandangiku dari terlalu jauh, lihat diriku telanjang serta tidak dengan cepat-cepat buka kamarnya. Kelihatannya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Saya yang terperanjat.

Sesudah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan ngocokku serta tetaplah mengatakan nama Putri. Yang kurasakan yaitu seakan saya nikmati badannya, bersenggama dengannya, sesaat saya tidak paham apa yang dipikirkannya mengenaiku di kamarnya. Malam itu saya tidur dengan membawa kekalutan serta hasrat yang lebih dalam.

Paginya, saat saya bangun, pernah kusapa dia.

“Met pagi.. ” kataku sembari mataku coba menangkap makna beda di matanya. Kami cuma bertatapan.
Saat makan pagi sebelumnya pergi kantor juga demikian.
“Kok semalam hingga larut sich..? ” tanyaku.
“Kok tidak juga diantar seperti umumnya..? ” tanyaku sekali lagi sebelumnya dia menjawab.
“Iya Mas, saya lembur di kantor, temanku hingga pintu gerbang saja semalam. ” jawabnya sembari tetaplah menunduk serta makan pagi.
“Semalam tidak terperanjat ya melihatku..? ” saya coba menyelidiki.

Berwajah memerah serta tersenyum. Wahh.., terasanya jantungku copot lihat serta nikmati senyum Putri pagi hari ini yang berlainan. Saya rasa-rasanya bisa sinyal tanda nih, sombongnya hatiku.
Tempat tinggal kost kami memanglah tertutup oleh pagar tinggi tetangga seputar. Kamarku ada di sudut dekat gudang, lantas di samping gudang ada halaman kecil kurang lebih 30 mtr. persegi, tempat terbuka serta tempat untuk menjemur baju. Tanah ibu kostku in cukup luas, kurang lebih nyaris 50 X 100 m. Terdapat beberapa pohon di samping tempat tinggal, di samping belakang juga. Dimuka kamarku ada pohon mangga besar yang cukup teduh.

Rasa-rasanya nasib baik berpihak padaku. Mulai sejak waktu itu, bila saya berpapasan dengan Putri atau bicara, saya bisa menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami semakin akrab. Saat kami belanja keperluan Puasa di supermarket, kukatakan selalu jelas saja bila saya begitu menginginkannya. Putri diam saja serta memerah sekali lagi, bisa kulihat walaupun tertunduk.

Saya mengajaknya nikmati malam Minggu larut malam bila dia ingin. Saya juga akan menanti di halaman dekat kamarku, kebetulan semuanya rekan-rekan kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya disana, setiap Sabtu tentu pulang. Yang satunya pulang ke Rekanggung, persiapan Puasa dirumah.
Saya mesti sediakan semua. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru serta sarung bantal baru. Saya mulai membenahi halaman samping, namun tidak demikian ketahuan. Ahh, saya menginginkan nikmati badan Putri di halaman, di meja, di rumput serta di kamarku ini. Begitu menggairahkan, seakan saya telah memperoleh jawaban tentu.

Sabtu malam, malam makin larut. Saya tidur seperti umumnya. Juga semuanya keluarga ibu kost. Saya memanglah telah nekat bila kalau ketahuan. Saya telah tutupi dengan sebagian baju yang berniat kucuci Sabtu sore serta kuletakkan dimuka kamarku jadi penghambat pandangan. Tidak lupa, saya telah menelan sebagian obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan.
Larut malam nyaris jam 1/2 satu saya keluar. Tidak kulihat Putri ingin menyikapi. Kamarnya tetaplah saja gelap. Seperti umum, saya mulai melepasi bajuku hingga telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran serta tangan kananku mengocok penisku. Sembari kusebut nama Putri, kupejamkan mataku, kubayangkan tengah nikmati badan Putri. Benar-benar mujur saya saat itu. Di dalam imajinasiku, dengan tidak kuketahui kehadirannya, Putri sudah berada di belakangku.

Tanpa ada malu serta sungkan dipeluknya saya, sesaat tanganku masih tetap selalu mengocok penisku. 
Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.
“Putri.. Putri.. achh.. achh.. nikmatnya..!” desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Putri.
“Uhh.. achh.. Putri, Putri.. ohhh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.

Kemudian kulihat Putri bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.

“Oohhh Putri… Uhh Putriii.., Saarrii… Nikmat sekali..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.
Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Putri, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

Lalu Putri berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.
Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Putri, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.
Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Putri yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahhh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.

“ahh.., ahhh..!” desis Putri menikmati cumbuanku.
“ahh.., ahhh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.

Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.

Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Putri menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.

Kutangkap kedua tangan Putri dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.

Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Putri tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.
Kubimbing Putri mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.
Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya.

Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.
“Oohh.., ahh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.

Malam itu, pembaca dapat bisa bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.
Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Putri dalam beberapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

Ahh Putri, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamar kosku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Putri.

Related Posts

Kisah Pengalaman ML Dengan Teman Cewek Kosan Putri
4/ 5
Oleh