Selasa, 29 Mei 2018

Vagina Punya Tante Ninik Yang Masih tetap Rapat serta Harum Saat Kucium

 Vagina Punya Tante Ninik Yang Masih tetap Rapat serta Harum Saat Kucium ”. Sebelumnya membaca silakan sediakan tisu terlebih dulu, selamat nikmati. 




Pagi itu aku ada janji untuk melindungi tempat tinggal tanteku. Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan muka seperti artis sinetron, namanya Ninik. Tinggi tubuh 168, payudara 34, serta badan yang langsing. Mulai sejak kembali dari Malang, aku seringkali main ke tempat tinggalnya. 





“Kriing.. ” jam di meja memaksakan aku untuk memicingkan mata. “Wah kritis, telat nih” dengan terburu-buru aku bangun lantas lari ke kamar mandi. 





Hal semacam ini aku kerjakan atas keinginan tante Ninik, karna suaminya seringkali ditugaskan ke luar pulau. Oh ya, tante Ninik memiliki dua anak wanita Awal serta Fifi. Awal telah kelas 2 SMA dengan badan yang langsing, payudara 36B, serta tinggi 165. Sedang Fifi memiliki badan agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 serta payudara 34C. 





Tiap-tiap aku ada dirumah tante Fifi aku terasa seperti ada di satu harem. Tiga wanita cantik serta seksi yang menyukai menggunakan bebrapa pakaian transparan bila dirumah. Kesempatan ini aku juga akan katakan pengalaman sex ku dengan tante Ninik di kamarnya saat suaminya tengah pekerjaan dinas luar pulau untuk 5 hari. 





Hari Senin pagi, aku meningkatkan motorku ke tempat tinggal tante Ninik. Sesudah perjalanan 15 menit, aku hingga di tempat tinggalnya. Segera aku parkir motor di teras tempat tinggal. Kelihatannya Awal serta Fifi masih tetap belum juga pergi sekolah, demikian halnya tante Ninik belum juga pergi kerja. 





“Met pagi semua” aku katakan sapaan seperti umumnya. “Pagi, Mas Firman. Lho kok masih tetap kusut berwajah, tentu baru bangun ya? ” Fifi membalas sapaanku. “Iya nih kesiangan” aku jawab sekenanya sembari masuk ke ruangan keluarga. “Fir, anda antar Awal serta Fifi ke sekolah ya. Tante belum juga mandi nih. Kunci mobil berada di tempat umumnya tuch. ” Dari dapur tante menyuruh aku. 





“OK Tante” jawabku singkat. “Ayo duo cewek paling manja sedunia. ” celetukku sembari masuk ke mobil. Iya lho, Awal serta Fifi memanglah cewek yang manja, bila pergi senantiasa minta diantar. “Daag Mas Firman, kelak pulangnya dijemput ya. ” Lantas Awal menghilang di balik pagar sekolahan. Usai telah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke tempat tinggal tante Ninik. 





Sesudah parkir mobil aku segera menuju meja makan, lantas ambil jumlah tukang serta melahapnya. Tante Ninik masih tetap mandi, terdengar nada guyuran air agak keras. Lantas hening agak lama, sesudah kurang lebih lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai berprasangka buruk serta aku hentikan makanku. Sesudah menyimpan piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku yaitu lubang kunci yang memanglah telah tak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruangan tempatku berdiri, lantas aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. 





Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, badan mulus serta putih tante Ninik tidak ada sehelai benang yang menutupi tampak agak mengkilat karena dampak sinar yang tentang air di kulitnya. Nyatanya tante Ninik tengah masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedang tangan kiri mengelus-elus payudaranya bertukaran kiri serta kanan. 





Terdengar nada desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”. 





Kulihat tanteku melentingkan badannya ke belakang, sembari tangan kanannya makin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini telah menjangkau orgasmenya. Lantas dia berbalik serta mengguyurkan air ke badannya. Aku segera pergi ke ruangan keluarga serta menyalakan tv. Aku tepis fikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak dapat. Badan molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Aku jadi memikirkan tante Ninik terkait tubuh denganku. 





“Lho Fir, anda sekali lagi apa tuch kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo anda sekali lagi ngebayangin siapa? Kelak aku katakan ke ibu anda lho. ” Mendadak nada tante Ninik mencengangkan aku. 





“Kamu ini pagi-pagi telah demikian. Mbok ya kelak malam saja, kan enak ada lawannya. ” Celetuk tante Ninik sembari masuk kamar. 





Aku agak kaget juga dia ngomong sesuai sama itu. Tapi aku berasumsi itu hanya sebatas guyonan. Sesudah tante Ninik pergi kerja, aku sendirian di tempat tinggalnya yang sepi ini. Karna masih tetap ngantuk aku ubah celanaku dengan sarung lantas masuk kamar tante serta segera tidur. 





“Hmm.. geli ah” Aku terbangun serta terperanjat, karna tante Ninik telah berbaring di sebelahku sembari tangannya memegang Mr. P dari luar sarung. “Waduh, maafin tante ya. Tante buat anda terbangun. ” Kata tante sembari dengan perlahan melepas pegangannya yang sudah buat Mr. P menegang 90%. 





“Tante minta ijin ke atasan tidak untuk masuk hari ini serta besok, dengan argumen sakit. Sesudah ambillah obat dari apotik, tante pulang. ” Demikian argumen tante saat aku bertanya mengapa dia tidak masuk kerja. “Waktu tante masuk kamar, tante saksikan anda sekali lagi tidur di kasur tante, serta sarung anda terungkap hingga celana dalam anda tampak. Tante jadi terangsang serta pingin pegang miliki anda. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante selalu saja nyerocos untuk menerangkan sikapnya. 





“Sudahlah tante, tidak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok bila tante barusan pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya. “Lho, jadi anda.. ” Tante kaget dengan mimik 1/2 geram. “Iya, barusan Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante tidak geram kan? ” agak takut juga aku bila dia geram. 





Tante diam saja serta situasi jadi hening sepanjang kurang lebih 10 menit. Kelihatannya ada gejolak di hati tante. Lantas tante bangkit serta buka almari baju, dengan mendadak dia melepas blaser serta mengurai rambutnya. Dibarengi dengan lepasnya pakaian tidak tebal putih, hingga saat ini terpampang badan tante yang toples tengah membelakangiku. 





Aku tetaplah terpaku ditempat tidur, sembari memegang benjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga lepas, lantas tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah. 





“Aku tahu anda telah lama pingin menyentuh ini.. ” dengan lembut tante berkata sembari memegang ke-2 bukit kembarnya. “Emm.., tidak kok tante. Maafin Firman ya. ” Aku makin salah tingkah. “Lho kok jadi munafik gitu, mulai sejak kapan? ” bertanya tanteku dengan mimik keheranan. “Maksud Firman, tidak salahkan bila Firman pingin pegang ini..! ” Sembari aku tarik bahu tante ke tempat tidur, hingga tante terjatuh diatas badanku. 





Segera aku kecup payudaranya bertukaran kiri serta kanan. 





“Eh, nakal juga anda ya.. ihh geli Fir. ” tante Ninik merengek perlahan-lahan. “Hmm.. shh” tante makin keras mendesah saat tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya. 





Rok sebagai penghambat, dengan cepatnya aku buka serta saat ini tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Saat ini tempat kami berbalik, aku ada diatas badan tante Ninik. Tangan kiriku makin berani meraba gundukan yang aku rasakan makin lembab. Ciuman tetaplah kami kerjakan disertai dengan rabaan di tiap-tiap cm sisi badan. Hingga pada akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana serta berhenti di benjolan yang keras. 





“Hmm, bisa juga nih. Kelihatannya semakin besar dari punyanya om anda deh. ” tante kagum pada Mr. P yang belum juga sempat diliatnya. “Ya telah di buka saja tante. ” pintaku. 





Lantas tante melepas celanaku, serta saat tinggal CD yang melekat, tante terbelalak serta tersenyum. 





“Wah, rupanya tante miliki Mr. P beda yang lebih gedhe. ” Hilang ingatan tante Ninik ini, walau sebenarnya Mr. P-ku belum juga besar maksimum karna terhambat CD. 





Tindakan meremas serta menjilat selalu kami kerjakan hingga pada akhirnya tanpa ada aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Serta kegiatan tante berhenti. Rupanya dia telah sukses melepas CD ku, serta saat ini tengah terperangah lihat Mr. P yang berdiri dengan bebas serta tunjukkan ukuran sesungguhnya. 





“Tante.. ngapain berhenti? ” aku beranikan diri ajukan pertanyaan ke tante, serta rupanya ini mengagetkannya. “Eh.. anu.. ini lho, miliki anda kok dapat segitu ya..? ” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku. “Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. buat tante merinding” sembari tersenyum dia ngoceh sekali lagi. 





Tante masih tetap terkesima dengan Mr. P-ku yang memiliki panjang 14 cm dengan diameter 4 cm. 





“Emangnya miliki om tidak segini? ya telah tante bisa ngelakuin apa saja sama Mr. P ku. ” Aku menginginkan supaya tante mulai ini secepat-cepatnya. “Hmm, iya deh. ” Lantas tante mulai menjilat ujung Mr. P. 





Ada sensasi enak serta nikmat saat lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung hingga pangkal Mr. P 





“Ahh.. enak tante, terusin hh. ” aku mulai meracau. 





Lantas aku tarik kepala tante Ninik hingga sejajar dengan kepalaku, kami berciuman sekali lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama barusan. Tanganku beraksi sekali lagi, kesempatan ini berupaya untuk melepas CD tante Ninik. Pada akhirnya sembari menggigit-gigit kecil puting susunya, aku sukses melepas penutup hanya satu itu. 





Mendadak, tante mengubah tempat dengan duduk diatas dadaku. Hingga terpampang terang vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berupa segitiga.


“Ayo Fir, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya.“OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.“Hh.. mm.. enak Fir, terus Fir.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur.


Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik. “Ahh..Fir..shh..Firr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras.


“Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.


Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.


“Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk tubuhku.“Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri.“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas.


Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.


“Fir, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.Pku.


Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ninik, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan.


Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vagina tante dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.


“Tante siap ya, aku mau masukin Mr. P” aku memberi peringatan ke tante.“Cepetan Fir, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Mr. P.


Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vagina tante ninik. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.


“Fir, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.“Ahh.. shh mm, tante ini cara Firman agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante.


Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante.


“Ahh..” kami berdua melenguh.


Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik.


“Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Ninik semakin menambah rangsangan.Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Fir tante nyampai lagi”


Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih menancap dan dijepit Vagina tante ninik yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ninik, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P.


“Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante.“Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun.


Urutan vagina Tante Ninik yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.


“Arghh.. tante aku nyampai”.“Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau.


Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.


“Fir, kamu hebat.” puji tante Ninik.“Tante juga, vagina tante rapat sekali” aku balas memujinya.“Fir, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya.“Gak apa-apa Fir, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.


Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi.

Related Posts

Vagina Punya Tante Ninik Yang Masih tetap Rapat serta Harum Saat Kucium
4/ 5
Oleh