Jumat, 15 September 2017

Perjakaku Yang Hilang Ditelan Perempuan BInal Birahi

 Perjakaku Yang Hilang Ditelan Perempuan Binal Birahi saat ini ada Perjaka Yang Hilang Ditelan Wanita Mangkal. selamat membaca serta nikmati hidangan spesial bacaan paling baru narasi seks bergambar yang hot serta ditanggung seru tingkatkan nafsu birahi sex ngentot. 

 Perjakaku Yang Hilang Ditelan Perempuan Binal Birahi


Perjaka Yang Hilang Ditelan Wanita Mangkal 
Sesudah siang hari bekerja mengangkut beras di kios tempatnya bekerja, Udin nongkrong dengan sebagian kuli yang beda. Telah dua hari anak kampung yang baru 17 th. itu bekerja. Tubuhnya cukup diisi karna telah umum bekerja di sawah menolong bapaknya di kampung. Waktu Panceklik dia coba mencari penambahan ke kota xxx serta memperoleh pekerjaan di kios beras pak Nurdin. 

Waktu asyik lihat kuli beda yang tengah main kartu datang sebagian wanita yang umum mangkal disitu serta melayani birahi beberapa kuli dengan bayaran yang memanglah “murah”, untuk ukuran orang gedean. Seperti umum dengan nada yang sedikit keras mereka menggoda beberapa kuli itu. 

“Wah neng sekali lagi bokek euy, jika bisa ngutang mah akang mau”, kata salah seseorang di antara mereka. 
“Wah memang warung nasi, jika ingin maen ya bayar dahulu tidak dapat ngutang atuh”, wanita muda yang bernama Neneng itu menjawab. 

Neneng tidaklah terlalu cantik, tubuhnya bahenol usianya telah kepala tiga, janda ditinggal kabur suaminya, “Eh kang itu siapa, anak baru ya? ”, kata Neneng waktu lihat Udin yang sedikit keheranan lihat kehadirannya. 

“iya masih tetap ingusan, dari Garut baru dua hari disini”, Neneng tersenyum genit serta mendekati Udin yang dari barusan memandangnya. 
“kenapa jang kok seperti tidak sempat simak wanita aja” 
“Ah tidak teh”, Udin menjawab dengan malu-malu. 
“Wah neng anak kecil belon dapat apa-apa mendingan sama saya saja” 
“Apa ngutang tidak sudi, mendingan sama barang baru masih tetap orsinil kan asyik dapet perjaka, mari jang turut saya saja kan dapat bercakap berdua daripada disini sama mereka. ” 
“Awas din janganlah terkena di bujuk entar terkena sipilis kamu” 
“Eh janganlah sukai nakutin orang ya saya mah rajin ke dokter tidak bakalan terkena sipilis telah disuntik tau”, sembari mengacungkan tinjunya Neneng memaki beberapa kuli itu dengan sedikit geram. 

Udin agak rikuh juga karna Neneng menggandeng tangannya, lalu mereka berdua bercakap disalah satu warung kopi. 

“Udin ingin nemenin saya tidak, tak perlu bayar lah ya…, saat ini anda anterin saya pulang mari, nanti saya kasih suatu hal yang enak pisan, ingin kan…” 

Udin hanya dapat tersenyum serta mengangguk perlahan-lahan. Lalu mereka jalan berdua menyusuri gang di belakang pasar menuju ke tempat tinggal Neneng yang kebetulan dekat dengan pasar. Hingga di rumah Neneng lalu menyuruh Udin masuk serta lalu mengunci pintu, Udin sedikit keheranan. 

“ayo atuh janganlah malu-malu, tidak apa-apa di sini mah telah umum seperti gini sini”, Kata Neneng. 
“Aku ngerti kok anda belum juga sempat maka dari itu ingin saya ajarin ingin kan”, kata Neneng sembari membelai dada Udin yang bagian. Udin cuma diam gemetaran, tidak paham mesti melakukan perbuatan apa kepalanya mengangguk perlahan-lahan. 
“Baju anda di buka saja ya”, kata Neneng sembari menarik kaos yang digunakan Udin, serta lalu dia buka risleting celana yang digunakan Udin.

Dengan bernafsu Neneng mencium bibir Udin yang kebingungan diperlakukan seperti ini, namun karena godaan Neneng Udin juga mulai terbakar birahi. Neneng mendorong Udin ketempat tidur sehingga Udin jatuh terlentang diatas tempat tidur, kemudian Neneng menarik celana Udin sehingga anak itu bugil. Kontol Udin sudah berdiri dan dengan refleks dia menutupi kontolnya itu. Neneng hanya tersenyum melihatnya.

“Wah sama saya sih nggak usah malu-malu udah sering lihat yang kayak gitu..”

Kemudian Neneng membuka bajunya, Udin makin salah tingkah melihat ada wanita yang bugil didepan dia. Kemudian neneng naik ke tempat tidur dan menciumi bibir, dada dan menggigit puting uding.

“ahhh aduh geli teh”, Udin mendesah kegelian diperlakukan seperti itu.
“Sekarang aja ya dimasukin sama teteh.”

Neneng memegang kontol Udin dan mengarahkannya ke memeknya. Udin melihatnya masih dengan badan gemetaran.

“akhhh…” Udin mendesah saat kontolnya masuk kedalam memek Neneng, matanya terpejam menikmati sensasi yang baru dia rasakan di kontolnya.“akhh…sss enak kan Din,” Neneng bergerak naik turun sambil meremas-remas susunya.

Udin merem-melek menikmati goyangan Neneng, kontolnya serasa dipijat dan disedot di dalam memek Neneng, kemudian pantatnya mulai naik turun mengikuti gerakan Neneng dan tangannya meremas-remas seprei, baru saat Neneng membimbing tangannya ke susu Neneng

“Remas Din… Aakhh”. Udin meremas-remas susu neneng, dan saat susu itu disodorkan kemulutnya Udin mulai mengemutnya persis seperti masih bayi, tapi kemudian berhenti saat Neneng menegakkan badannya.

Neneng masih asik menggoyang pantatnya dan tangannya meremas-remas dada Udin. Udin mulai gelisah tangannya kadang meremas susu, kadang meremas seprei dan kadang memegang pinggang Neneng seolah-olah mengatur agar neneng menekan sedalam mungkin.

“Aduh… teh… Aakh”,Udin mendesah, bicaranya mulai ngaco, nafasnya mulai memburu dan badannya mulai kejang, kepalanya mendongkak keatas, matanya terpejam dan pantatnya mengangkat naik dan crot…crot…crot… Entah berapa kali semburan yang keluar dari kontolnya dan akhirnya Udin terkulai lemas.

“Yaaa kan teteh belum, tapi tidak apa-apa istirahat dulu aja ya”, kata Neneng dengan nada sedikit kecewa, mereka tidur sambil berpelukan.

Saat pagi hari udin bangun dan melihat Neneng yang tidur terlentang, dia melihat perempuan itu masih telanjang dan tertarik saat melihat gundukan daging yang ditumbuhi rambut halus, kemudian dia mulai meraba memek Neneng. Saat Neneng merasakan memeknya ada yang mengusap-usap dia terbangun melihat Udin tersenyum dan membiarkan Udin memperlakukannya seperti itu. Udin kemudian naik ke atas tubuh Neneng menindihnya dan mengarahkan kontolnya ke memek Neneng lalu menekannya.

“Akh…ngehh”
“Enak kan Din sss… Akh.. Tekan yang dalem din.. Akhh…”

Udin menggerakkan pantatnya maju mundur dan Neneng Menggoyangkan pinggulnya mengikuti gerakan maju mundur pantat Udin. Hanya desahan yang terdengar dari mulut mereka berdua.

“aduh din…terus… Akh.. Yaaa terus din yang kerasss akhh din yeah…terus akhh…”
“Akh teh udin mau keluarehh akh teh… sss.. Akkkh…ngahouch…”
“Teteh dateng din akh…din… Aouchhh…”

Badan mereka berdua menegang, Neneng mengangkat tinggi-tinggi pantat dan dadanya, sedangkan Udin seperti busur panah, pantatnya menekan memek Neneng dan tangannya meremas seprei dan sesaat kemudian mereka terkulai lemas. Kepala Udin rebahan di susu Neneng dan kemudian tidur terlentang di sisi Neneng.

Beberapa saat kemudian.

“Din yang tadi gratis tapi kalo mau teteh bersihin sekalian Udin harus bayar yah murah kok cuman 20rb aja.”

Udin hanya mengangguk sambil tersenyum. Kemudian Neneng mulai menjilati seluruh badan Udin dada Udin kemudian turun kebawah. Saat sampai di kontol Udin Neneng menjilati kepala kontoln Udin yang masih sedikit tersisa spermanya yang mulai kering, dan kemudian mengulumnya.

“akh…teh..sss… Aduh..geli… Akhh…”, Udin mendesah dan badannya gemetaran, dan kontolnya mulai mengeras lagi.

Neneng terus mengulum kontol Udin sambil mengocoknya. Udin menggerakkan pantatnya naik turun.

“akhh…teh…teehhhh ouch…”

Sperma Udin muncart dimulut Neneng dan sebagian meler keluar dan membasahi kontolnya. Neneng menelan semuanya dan kemudian menjilati sisa-sisa sperma Udin sampai bersih. Setelah mandi Udin membayar uang seperti yang telah dijanjikannya dan kembali pergi ke pasar.

“Din, kamu baru berapa hari kerja disini udah kesiangan, saya tahu kamu kemana, kalo nurut sama bapak mah kamu teh jangan terpengaruh sama perempuan kayak gitu ntar kena penyakit bahaya kan”, Pak Nurdin menasehati Udin.

Udin hanya diam tanpa komentar apa-apa. Tapi karena terlanjur ketagihan Udin sering pergi bersama Neneng dan perempuan-perempuan yang sering Mangkal menjual diri lainnya. kini uangnya sudah habis untuk mebayar Neneng dan kemudian pulang ke kampung dengan perasaan malu yang teramat sangat karena pulang tidak membawa uang. Tamat

Related Posts

Perjakaku Yang Hilang Ditelan Perempuan BInal Birahi
4/ 5
Oleh